Tuesday, December 15, 2015

Pengadaan Buku DAK SD/SMP Kendal Rupiah 16 Meter Misterius

KENDAL Di Kendal, LSM GI Jawa Tengah Turun Investigasi Beberapa Ratus ribu buku pelajaran sekolah SD & SMP di Kab Kendal yg berasal dari Dana Alokasi Kusus (DAK) Pemerintah Pusat,
misterius keberadaannya. Proses lelang & pengadaan yg dilakukan akhir Nopember 2010, sampai sekarang kenyataannya belum didistribusikan ke sekolah-sekolah yg mempunyai hak menerimanya. Pengadaan buku yg nilainya belasan milyar tersebut, diduga syarat bersama ketidak beresan.

Elemen tersebut disampaikan Ketua LSM Gerak Indonesia (GI) Jawa Tengah, Tohar, di Kejati Semarang pada koran ini, Rabu (19/1) tempo hari. Tohar dengan anggota timnya, menyebut, sudah menemukan indikasi kuat ketidak beresan bersama sistem pengadaan buku-buku SD/SMP berasal dari DAK Pendidikan di Kab Kendal ini. Dugaan ketidak beresan tersebut diperkuat sampai kini belum tersalurkannya buku-buku ke SD/SMP di Kendal.


Sejak awal kami telah mengindikasikan pengadaan buku SD/SMP ini dapat ruwet. Dikarenakan pihak kontraktor sebenarnya belum ada yg siap. Tetapi seluruhnya ini terkesan dipaksakan. Maka, jadinya ya tak karuan. Seharusnya telah tersalurkan, namun hinga saat ini belum disalurkan. & yg layak ketahuan, turut diduga serta, buku-buku yg telah dikirmkan ke Dikpora Kendal tak memenuhi spesifikasinya & lulus push book. Maka, pihak Dikpora sendiri tetap bingung sepertinya,ungkap Tohar, tempo hari.

Dari data LSM GI Jawa Tengah ini, rinciannya buat SD ada 426800 buku. Sedang SMP berjumlah 156400. Tohar mengharapkan, biar Dikpora Kendal cepat jalankan pekerjaan & wewenangnya utk minta tanggungjawab pada jawara tender DAK SD/SMP utk mendistribusikanbuku-bukunya ke pihak sekolah yg menerimanya.

Ada dua jagoan tender pengadaan buku DAK SD/SMP tersebut. Menurut LSM GI ini, ialah PT. AI. & PT. BI, keduanya berkedudukan di Semarang. Ada indikasi kuat ketidak beresan dalam pengadaan buku DAK SD/SMP ini dapat dilakukan investigasi lebih lanjut oleh LSM yg bergerak di sektor pendidikan di Jawa Tengah ini.

Pihak panitia lelang DariDinas Marga & Pengairan Kab Kendal, diwaktu dikonfirmasi, membenarkan adanya data hasil lelang pengadaan buku SD/SMP berasal dari DAK tersebut. Lelang buku DAK SD/ SMP tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pengadaan Dengan Cara Elektronik (LPSE) Provinsi
Jawa Tengah kepada 24 Nopember 2010. Pemenangnya, PT. BI & PT. AI. Keduanya berdomisili di Semarang.

Terkait dugaan buku yg bermasalah dikarenakan belum tersalurkan ke pihak sekolah-sekolah tersebut, pihak panitia lelang & Instansi Binamarga & pengairan tak tahu menahu soal tersebut. Salah satu orang panitia, Sudaryanto, diwaktu ditemui koran ini mengaku, dia cuma bertugas yang merupakan panitia lelang. Sesudah proses selesai, seluruh tanggungjawab berada diintansi yg mempunyai wewenang.

Dana Alokasi Kusus Pendidikan, ya terhadap Dikpora (Instansi Pendidikan, Pemuda & Olahraga) Kendal. Kami haya memfasilitasi proses pelelangannya saja. Adapun soal belum beredarnya buku-buku tersebut, itu sepenuhnya ada ditangan Dikpora. Tinggal isikan kontraknya gimana, apakah mesti selesai terhadap thn 2010, atau bagaimanakah, itu yg lebih tahu pihak Dikpora Kendal, papar Sidaryanto, petinggi Instansi Marga & Pengairan Kab Kendal yg jadi panitia lelang DAK Pendidikan Kendal, terhadap koran ini di kantornya, Selasa (18/1) tempo hari.

Kepala Lembaga Dikpora Kendal Drs. Teguh Dwidjanto, dikala dikonfirmasi di
kantornya, mengakui buku-buku tersebut memang lah belum disalurkan. Disaat
ini buku-buku itu tetap digudang & dalam proses pngepakan. Soal
tanggungjawab pendistribusian buku-buku ke sekolah-sekolah ialah
yaitu pihak rekanan, dalam perihal ini PT. BI & PT. AI Semarang.
Terkait tetap menumpuknya buku-buku tersebut, pihaknya mengaku tak
masalah. Dikarenakan dalam lembaran kontrak dgn dua perusahaan penerbit
& percetakan tersebut, buku-buku mesti masuk digudang lalu &
setelah itu bakal dilakukan sensor.

Sesudah kami mengecek buku-buku itu, baru nantinya disalurkan.
Pokoknya, kepada prinsipnya proses pengadaan lelang tak bermasalah.
Telah pas mekanisme & tepat perincian. Menjadi aku jamin tak
masalah,jelas Drs. Teguh Dwidjanto, di kantornya tempo hari. (jec)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.